September 30, 2011

Finally, I got braces on my teeth :)

Sumpah deh, foto ini GAK banget! cuma mau nunjukin bracket tanpa kawat tanpa karet yg abis dipasang.

Setelah bertahun-tahun memendam keinginan, dan diselimuti kabut keraguan *kok kaya' lagu jadul tahun 70-an* dan setelah 6 bulan menunggu antrian pemasangan, akhirnya dengan tekad, semangat, dan keyakinan kuat, saya memutuskan untuk memakai... taraaaaaaa.. B E H E L...

*carap carap carap cuap cuap cuap syubidab syubidam bidam* 
Yes everybody.. FYI, gigi saya sangat tidak rapi. It was inherited from my Papa. Gigi bawah zigzag. 1 gigi atas gingsul ke dalam, dan 1 gigi atas lainnya gingsul di depan atas. Hahaha.. parah kan?? Dulu, pas SMP, saya pernah mengutarakan *cieee bahasanya* keinginan saya ini pada orang tua, tapi Bapak bilang: 'buat apaan sih? udah.. gitu aja udah bagus.. gingsul itu manis lho..' Ok deh Papa.. tanpa gingsul pun aku sudah manis kaaannn *hoooeeekk*  

Akhirnya.. *tangan mengepal ke atas penuh kemenangan* kini saya bisa merealisasikan keinginan untuk merapikan gigi. BUKAN sekedar IKUT-IKUTAN TREND, biar cantik, biar keren, biar keliatan berkelas.. dsb preketek dung dung! Ini ngerapiin gigi demi kesehatan atuuhh, yaaa walopun sedikit menimbang bahwa behel semakin populer, pakai behel gak dianggap culun lagi, dan dokter spesialis ortodonti semakin banyak. Bukankah merawat gigi merupakan salah satu cara untuk bersyukur kepada Allah dengan selalu menjaga karunia-Nya? Bukankah dengan memperbaiki struktur gigi berarti kita menjaga karunia-Nya, tidak menjerumuskannya ke dalam jurang kerusakan yg lebih parah, dan itu adalah salah satu cara untuk bersyukur kepada-Nya? Hehehe Ya wes. Langsung ke intinya aja. 16 November 2010, menjadi tonggak sejarah buat saya *gubrak*. 

Setelah yakin uang tabungan saya cukup untuk membiayai pemasangan behel dan perawatannya, saya memasuki sebuah klinik perawatan Gigi milik Drg. Melodian Ario Sp.Ort, di Jl. Nias 128 [eh, kalo di belakang namanya gak ada Sp.Ort --> bukan spesialis Ortodonti tuh, bukan ahlinya merawat gigi dengan behel]. Saya mendaftar untuk pemasangan behel beserta perawatannya. Dan, karena notabene Drg. Melodian Ario Sp.Ort ini adalah dokter terbaik dan terkenal di Surabaya, pasiennya beuhhh, gak usah ngomong deh, buanyaaakkkk. Sampe' semua pasien baru yang akan memulai pemasangan behel harus menunggu 6 bulan lamanya untuk dipasang. Yes, akhirnya saya-pun harus ngantri 6 bulan  untuk pemasangan behel [jangan bayangin saya duduk di kursi antrian selama 6 bulan ya]. Setelah njamur selama 6 bulan, then came the 16th of May 2011. 

The day I've been waiting for a lot. Oia, sebelumnya saya diberi surat pengantar untuk melakukan foto lab di Lab. Pramita. 16 Mei 2011... Saya datang ke klinik. Janjian dengan dokternya jam 9 malam. Dan.. heranlah saya melihat antrian yg cuma 2 orang. Saya dan 1 pasien lain. Karena 2x saya ke klinik ini, antriannya panjaaaaaaaaaang banget, dateng jam 7 bisa-bisa baru dipanggil jam 9. Nah ini kok tumben cuma seupil.. Okelah. Hati saya riang gembira tak terkira. Berarti gak pake lama, udah selesai nih. Tapi... saya baru dipanggil jam 11 malam. Hiks , memang untuk pemasangan bracket membutuhkan waktu yang gak sebentar...  

Finally, masuk ke ruangan, dag dig dug. Takut sakit.. Sempat terjadi dialog antara saya [S] dan Drg. Melodian Ario Sp.Ort. [DMASO] 
S: "Dok, gak sakit kan?"  
DMASO: "enggak.. gak pake' sakit.." *sambil senyum* 
S: "Abis dipasang nanti bengkak-bengkak gitu gak dok?"  
DMASO: "Gak pake' bengkak-bengkak'an mbak.. biasa aja, cuma capek, soalnya mulut harus dibuka terus" *sambil senyum*  

Untunglah dokternya baik dan sabar. Kemudian dimulailah pemasangan bracket di masing-masing gigi. Bracket dipasang dengan lem khusus yang aman untuk gigi dan mulut, dan 1 gigi membutuhkan 2 menit untuk bracket merekat sempurna. Bayangin, saya harus mangap, selama 2 menit x jumlah gigi yang dipasang bracket. Oia, bracket tidak dipasang di semua gigi. Gigi yang akan dicabut tidak dipasangin bracket tentu saja. Dan karet warna warni plus kawat belum dipasang. Sakit? Enggak sama sekali! Capek? Iya! banget! [gimana gak capek, harus mangap selama berjam-jam] Udah selesai pasang bracket. Keluar ruang, liat jam. 

Ohhsssshhhhiiii**** jam berapa coba? Jam 1 dini hari! [yes, it took 2 hours to handle  mine] beneran! jam 1 dini hari! Mati konn!! nyampe' kos gimana nih nanti? Kekunci, gak bisa masuk pasti.. terus gimana nih?? Apa yang terjadi sesampainya saya di kos? Bertemukah saya dengan mbak Kunti penghuni gang sebelah? atau Akankah saya dituduh sebagai Maling, karena masuk kos dini hari buta? *bersambung*
»»  Read the entire post...