October 25, 2013

"Nikmat mana yang kamu dustakan?" [Bersyukur]

Rabu kemarin..
Hari terakhir ke Deltasari. It was couple of weeks, saya dan suami ke rumah Deltasari, Waru, Sidoarjo angkut-angkut barang pindahan. Ya.. people say we're crazy, angkut-angkut barang buat pindahan pake MOTOR, sedikit demi sedikit, setiap hari, selama 1 minggu lebih ke Mojokerto. Kalau pindahannya deket gapapa kali ya, pake motor. Lha ini? 40 km boo'. CAPEK? Sangat! Tiap hari nyampe rumah jam 8an. Ngefek ke ASI yang semakin mindrik mindrik karena capek.

Sebelumnya, buka facebook, dan nemu postingan suami almarhumah mbak Zizah, teman kuliah. Si suami memposting foto istrinya (mb Zizah) yang sudah meninggal setahun yg lalu. Keduanya kakak tingkat kuliah saya. Dan yg bikin saya langsung meneteskan air mata adalah. Di foto tadi, mbak Zizah terlihat ketawa sama anaknya Monifa, yg waktu 'ditinggal pergi' masih berusia 1,5 tahun. Masih butuh ASI dan kasih sayang Ibu pake banget. Masih butuh dekapan Ibu, elusan Ibu ketika dia menangis, butuh hangat tubuh ibu ketika dia kedinginan, masih butuh keceriaan ibu untuk membangun hari-harinya. Monifa, yg kuat ya naaak.. walaupun waktu ditinggal, kamu masih belum ngerti apa-apa.

Di rumah Deltasari. Keluar gerbang rumah, ngunci gerbang dan seorang penjual bakso dengan gerobaknya lewat tepat di depan mata. Masih muda sekali. Mungkin usia-usia SMA awal. Wajah cukup rupawan untuk ukuran penjual bakso keliling. Tak sedikitpun tampak lelah. Tergurat riang yg samar di wajahnya. Masih tegap dan tampak bersemangat mendorong gerobak. Dalam hati, saya berkata.. "Ya Allah.. masih muda segitu, udah harus bekerja. Jadi penjual bakso keliling pula. Semoga Allah selalu melimpahkan rejeki untuknya."

Liat BBM, ada seorang teman yg pasang DP anaknya yg masih berusia 9 bulan diinfus. Waktu saya tanya kenapa, ternyata kena muntaber. Astaghfirullah.. masih sekecil itu harus diinfus, harus diopname, harus sakit muntaber. Semoga segera diberi kesembuhan amiin. Yang kuat ya naaak..

Tengok salah sattu grup emak emak di BB. 3 orang mengatakan kalau anak mereka muntaber juga. Sepertinya faktor pancaroba membuat Muntaber kian merebak. Semoga semuanya segera diberi kesembuah juga. Cepet sehat ya anak-anakku..

Keluar dari gang rumah Deltasari, sambil memegang satu tas besar barang bawaan, saya merasa bersyukuuuuurrr sekali dengan keadaan saya saat ini. Masih bisa memeluk Tabina seerat-eratnya, masih bisa melihat wajahnya, masih bisa menyusuinya, menenangkannya ketika menangis, menimangnya hingga tertidur, apapun untuknya. Saya, Tabina dan suami dalam keadaan sehat wal afiat tanpa kekurangan satu apapun.

Nikmat mana yg mau saya dustakan? Saya diberi kesehatan, kenikmatan yg luar biasa, Saya tidak perlu mencari uang dengan berjalan berkeliling kompleks perumahan. PP tiap hari Mojokerto - Surabaya, menempuh lebih dari 40 km tiap harinya, ASI sering seret karena kecapek'an, tapi fisik masih kuat dan tegap berdiri. Saya sangat bersyukur. Alhamdulillah.. nikmat mana yg saya dustakan?

“Barangiapa mensyukuri nikmat-Ku, maka akan Ku tambahkan nikmat baginya. Dan barangsiapa kufur terhadap nikmatKu, sesungguhnya adzab-Ku amat pedih.” 
(Q.S. Ibrahim : 7)

Esok, kami akan sangat merindukan perjalanan seperti ini lagi. Perjalanan yang amat melelahkan.

Yaah, soon soon I'm gonna leave all this. I'm gonna leave Surabaya. I'm gonna be missing everything here. Missing the heat of Surabaya, streets I usually pass, our struggle, my first coming on 2004, the place I first met him, my campus, Joglo - the place I used to hangout with college friends and him, Lidah Wetan, my best palls - Urat Nadi, my dorms, warung-warung tempe penyet, my pregnancy, Dr Ashon SpOg, Dr Melodian Ario SpOrt, witnessing Tabina's first move in my womb, Pung-Pung, Deltasari ambience, all happiness and tears, up and down. Everything happened here in Surabaya, Sidoarjo as well. It's been 9 years, so how can I'm not mellow and sad?

Dan ini semua bikin semakin kangen TABINA di rumah. Nangis..

Malam itu ditutup dengan air mata yang tiba-tiba menggenang di pelupuk mata. Menetes satu demi satu, dan perciknya menari-nari terbawa temaram malam. Tangan mempererat pelukan pada pinggangnya, dalam perjalanana Sidoarjo - Mojokerto.

Kangen, kangen Tabina. Dan bersyukur sangat..
Alhamdulillah, Thanks Allah for everything

»»  Read the entire post...

October 18, 2013

Bapak Pucung


Masih inget gak sih dengan binatang kecil nan lucu yang satu ini? Saya biasa menyebutnya bapak pucung.. entah apa nama latinnya :P

Dulu, waktu saya masih kecil, saya hobi bermain bersama bapak pucung. Sebelum main, saya biasanya berlari-lari kecil menuju rerumputan dan tanaman liar yang tumbuh merawa saking lebatnya, dan disana saya menemui keluarga besar bapak pucung. Bapak, Ibu, anak, pakdhe, budhe, kakek, nenek, semua berderet deret merayap dari satu daun ke daun lain. Dan saya biasanya memungut satu yang paling besar,
kemudian saya letakkan pada telapak tangan saya, dan saya siap untuk bermain dengan teman-teman sebaya sambil membawa bapak pucung. Baru nyadar betapa jahatnya saya.. memisahkan satu anggota bapak pucung dengan keluarganya..


“Maafkan aku bapak pucung..

itu karena aku gemas padamu.. :-* “

Dan hari ini tiba-tiba saya teringat akan kenangan masa kecil saya. Ceria, bikin kangen, penuh dengan petualangan khas anak-anak dengan warna-warninya :) . Satu hal yang membanggakan ketika saya masih anak-anak adalah bahwa walaupun saya bertubuh mungil, namun saya biasanya yang dijadikan ketua, pimpinan dan yang paling ditakuti dalam satu kelompok bermain, dulu nyebutnya ‘geng’ [genggong maksud lo?]. Teman-teman saya kebanyakan lebih besar daripada saya, namun selalu ‘menuakan’ saya. Saya yang bertugas mengatur main apa hari ini, beli jajan apa hari ini.. dsb.

Dulu seringnya beli jajan-jajan patungan, kemudian saling sharing. Atau yang paling ekstrim, saya memimpin pencurian beberapa singkong di kebun singkong milik tetangga sebelah rumah.. hwahahaha :) ) gile! cewek apa bukan saya ini. Dan.. karena kita masih anak-anak dengan peralatan terbatas, akhirnya.. proses pencolongan singkong hanya mampu dilakukan dengan mencabut singkong, dan menaruhnya begitu saja. Padahal saya yakin tetangga saya tahu itu, namun beliau diam saja.. dan lebih memilih membiarkan saya menikmati kegembiraan ‘mencuri’ singkongnya, yang waktu itu kami pikir hebat dan berani. Wii.. sebuah misi besar berhasil dijalankan. Alhasil.. kebun singkong tetangga jadi kacau. Hahahaha :) )

Setelah berhasil memperoleh singkong-singkong tidak halal itu, kami segera menyalakan api dan memanggang singkong-singkong hasil ‘curian’ :P . Entah sudah matang beneran, atau karena kami semua lapar, kami-pun memakan dengan lahap. Gak peduli mulut dan gigi kami jadi hitam karena abunya.. hmm, masa kanak-kanak yang indah.. :)

Well then, setiap sore kami main benteng-bentengan. Ya, karena saya yang selalu dijadikan ketua, maka banyak dari teman-teman kecil saya yang ingin jadi satu grup dengan saya. Kasian mereka yang menjadi kaum minoritas, kekurangan anggota. Ini hal yang sedikit sulit, karena saya harus memilih siapa saja yang akan menjadi anggota saya, dan membuang beberapa untuk anggota lawan. Haduuh, kan gak enak jadinya, kalau kita ngeluarin satu atau dua orang, dikiranya kita gak suka sama mereka… hehehe, that’s what I call the jolly on my childhood :)

Back to the fact bahwa saya yang selalu dijadikan panutan, suri tauladan bagi handai taulan [hallah], ada kejadian lucu suatu hari. Saat itu saya hanya sedang bermain dengan dua teman saya. Let’s call her Sulfia [she's a nurse at the moment] and Vika [she's a housewife at the moment]. Kami bermain sambil berlari-lari di atas teras rumah saya. Saya berlari di sebelah Sulfia, sedangkan Vika berlari agak jauh dari kami. Tanpa sengaja, saya menyenggol kaki Sulfia sampai ia terperosok, dan mukanya yang nyampe’ duluan ke lantai. Alhasil.. berdarahlah bibirnya. Saya ketakutan dan merasa bersalah, mencoba menenangkannya, demikian juga Vika. Saya buru-buru mengambil oba luka dan kapas. And you know what? Because of her loyalty and fear of me, dia malah menuduh Fika yang menyenggol kaki-nya hingga terjatuh. Padahal jelas-jelas saya yang ada disampingnya, dan Vika berlari agak jauh dari kami. Vika yang dituduh gak bisa bilang apa-apa kecuali ‘enggak.. enggak.. bukan aku.. bukan aku’ dan ia-pun gak berani menyebut nama saya sebagai tersangka utama, hehehe, good job girl.

Nah, saya merasa di atas angin, dan tentu saja saya tidak mengakui sebagai tersangka. Saya diam saja, pura-pura bego. Padahal yeee.. nenek-nenek peyot nangkring di pohon-pun tahu bahwa saya-lah yang menyenggol kakinya. Dan akibat jatuhnya itu, bibir Sulfia yang sobek harus dijahit. Entah berapa jahitan.. :/

“maafkan aku Sulfia.. yang gak mengakui kesalahan.. hiks. Kini kamu bisa mengobati luka-mu sendiri karena kamu seorang perawat bukan?” :)



Tiap sore, saya mendengarkan acara anak-anak. Waktu itu ada klab-klib [Dhea Ananda], Tralala Trilili [Agnes Monica], Kring-Kring Olala [Melisa Grace], Ci Luk Ba [Maissy].. mmm apa lagi ya. Favorit saya adalah trio kwek-kwek dan Enno Lerian hihihi.. hapal banget pokoknya, kalau nyanyi lagu anak-anak. Mulai dari Trio Kwek-kwek, Agnes Monica, Joshua, Enno Lerian, Chikita Meidy, Dhea Ananda, semua bisa. Kalau anak-anak zaman sekarang mah nyanyi-nya lagu Syahrini, 7Icons, Mulan Jameela sampai Peter Pan, gimana mau nyanyi lagu anak-anak.. lagu anak-anak dan penyanyi cilik udah musnah ditelan zaman.. masih ada sih beberapa penyanyi cilik, tapi gak kedengeran gaungnya. :( So sad..

Jadi ingat kakek saya yang sudah almarhum. Setiap pagi selalu bermain dengan saya, menyuruh saya melakukan sesuatu, seperti mimejit punggungnya, memijit kepalanya, dan ketika saya telah berhasil melakukannya, beliau selalu menyuruh saya membeli Fuji Mie. Yes, itu jajan zaman dulu bangeeettt, bungkusnya warna merah, isinya mie kering *nyam nyam nyam*. Lalu kami memakannya berdua, ya berdua saja.. sangat akrab dan hangat. Hmm.. kakek saya orang yang baik dan penyabar disamping gagah, tinggi dan tampan di masa mudanya. Pantas nenek saya tergila-gila, So sad that I didn’t even have a picture of him :( . Beliau meninggal pada tahun 1994, ketika saya masih SD. Saya ingat sekali waktu itu, saya bermain di rumah Sulfia, dan tiba-tiba para tetangga menyemut berbondong-bondong ke rumah kakek saya yang berada tepat di sebelah rumah saya. Saya kaget, dan bingung sekaligus bertanya-tanya ‘ngapain orang-orang ke rumah kakek’. Yang saya tahu, kakek sedang masuk angin dari tadi malam.

Dan tetangga saya yang lain, sekaligus sahabat Ibu saya tiba-tiba menggendong saya, dan membisikkan pada saya…

‘Mbah Aguslan meninggal…’

There’s nothing but I was so.. speechless, speechless that all I can do is crying like a river… he’s my best friend, we shared many things, we had warm and great moments everyday, he taught me how to do something, and he introduced me the meaning of sweet and bitter, he taught me to laugh, to utter, and he was the one who call me ‘Taying’, ‘Unying’ or ‘Naying’.. yes, he used to call me so. And I use the nickname ‘Taying’ until present. And he was the one who introduced me to Bapak Pucung, he was the one who taught me to play with Bapak Pucung. And whenever I saw Bapak Pucung, I just remember him… my first best friend. And now he cannot watch me grow up, he cannot laugh with me when I’m getting older. But well, you’re now watching from above, somewhere over the rainbow.

Well I miss my childhood as well as I miss my grandpa, my childhood best friend ever…
»»  Read the entire post...

Langkah Kecil

Dua bulan lagi, saya bakal resmi mencopot gelar sebagai Sammies (panggilan untuk karyawan SAM Design). Yup, I have decided to resign. After all this time, setelah sekian lama. Setelah 3 tahun saya bermain, brsenang-senang di sini. Ya, di sini saya hanya bersenang - senang, karena hanya senang yg saya rasakan. Jauuuh dari rasa tertekan, sedih atau kerja karena terpaksa. Kecuali kalau lembur sampai pagi ya hahahaha. Tapi overall, SAM yg paling berkenan di hati saya. Apa namanya kalau gak cinta, hingga saya bisa bertahan selama 3 tahun lebih? Kalau bukan karena memprioritaskan keluarga, tentu saya masiiih ingin disini. Masih ingin bekerja dengan cinta, berkarya dari hati di sini.

Sebagai copywritwer divisi Digital Motion selama 3 tahun, banyak ilmu dan pelajaran yg saya dapat tentang copywriting, advertising, agency, mmm apa lagi ya? perjalanan tentang hidup juga tentunya. Karena ketika masih bekerja di SAM Design, saya memulai lembaran baru - menikah di 2012, dan mempunyai bayi kecil yg lucu di 2013. Nothing more I can say but being thankfull for everything I've got.
Semangat yuuk Tabi
Next...
Bismillah untuk beberapa langkah kecil ke depan. Masa depan saya, suami dan  Tabina. Untuk keluarga saya...

Saya berencana membuka online shop yg menjual ini, ini dan itu. Ihihihi, masih pamali ya.. kalau disebutkan disini. Yg pasti online shop ini saya buka karena rasa cinta saya.

Dan satu lagi, satu website yg akan live dengan menjual jasa. Jadi nantinya gak hanya jualan barang , tapi jualan jasa juga. Tentunya masih berhubungan dengan bidang saya sebagai copywriter, translator, voice talent dan MC yg akan menyediakan layanan copywriting, translating, dan Voice Over-ing.

Sudah melirik beberapa perusahaan pembuat website juga tentunya. Yg terjangkau, namun masih sesuai harapan.

Bismillah.. semoga beberapa langkah kecil ini akan menjadi besar, akan mewujudkan mimpi saya menjadi mompreneur. Bisa terus bersama si kecil, namun tetap 'tidak diam'. Amiin amiin...
Tentunya masih ada si gembul yg gak bisa diem ini sbg sumber semangat :)
»»  Read the entire post...

October 12, 2013

Baby Blues Syndrome

Haloo.. Long time no see eh write huh?

Sekarang si Tabina udah 5 bulan aja loh. Tanggal 27 Oktober ini udah 6 bulan, udah mulai MPASI. Can't wait her first meal. Can't wait feeding her pure fruits or veggies! yay!
But ya know I'm not gonna talk about her MPASI, instead of Baby Blues, as the title said.

Hayoo, buibu yg setelah lahiran gak mengalami baby blues angkat tangan? Ada gitu? *ude telat banget sebenernya bahas ini*

Well, dulu.. saya pikir Baby blues itu hanya dialami ibu-ibu yang manja. Ibu-ibu yg lebay, yg telalu gak mau terima kalo udah punya baby. Awalnya..
Dan, setelah saya merasakan sendiri.. I thing I got baby blues syndrome as well :(

Masa-masa terkelam (minjem istilah temen) terjadi selama 40 hari setelah kita melahirkan. Duh, jangankan 40 hari ya.. 1 hari aja rasanya lamaaaaaaaaa. Nih ya:

1. Abis ngelahirin, seluruh tubuh terutama kaki rasanya puegeeel. Kita kaya keabisan tenaga. Bahkan dalam kasus eke, kaki rasanya masih gemeteran setelah lahiran. It's natural sih :)

2. Di tradisi Jawa, sebelum selapan (36-40 hari) ibu yg abis melahirkan dilarang tidur siang, karena bisa bikin darah putih naik, dan bikin si ibu yg abis melahirkan ini pucet - kata emak eke. Nah emang kalo pucet kenapa? Kan yg pucet kita, yg punya body, yg punya muka kita? Sebodo amat deh, yg penting bisa istirahat yg banyak untuk memulihkan tenaga. Itu yg sebenernya pingin saya lakuin. Ignoring mother's rule! Eke sih gak ngurus banget sama aturan2 itu, plus gak percaya selama gak ada yg bisa ngasih penjelasan ilmiahnya. I gues that's just a myth. Why? Since my mom can never give a clear explanation about that. Setiap saya tanya, "kenapa sih gak boleh bobo siang? Kan kalo malem gak bisa bobo tenang soalnya bayi masih suka kebangun beberapa kali, dan susah bikin dia tidur lagi, eh masak siangnya gak boleh istirahat juga? Kasian kita dong, para busui.. gak bisa istirahat siang malam? bakal legrek jaya badan ini!"
and my mom would only answered
"Wes.. pokoke gak oleh. Ket biyen yo ngunu wisan" #blah
Ya gini ini.. orang jadul alias jaman duluuuu. Gak tau penjelasan ilmiahnya, tapi nuruuut aja. Maafkan aku ya mom :P

Point ke 2 ini sih yg paling bikin eke gondok! Nah tiap siang dibela-belain melek sama mommy ogut buat njaga ogut supaya gak terlelap. Ya elaaah, sampe segitunya sih mommy..

Tapi namanya maling pasti lebih cerdik daripada polisi dong. Nah, tiap mommy gak ada di rumah pas siang, ato pas mommy dengan indahnya ketiduran depan Tipi (namanya juga orang tua ya bo'.. ngantukan :D) eke ikutan bobo. Begitu dese kebangun dan mendapati eke dalam keadaan lelap, gak bakal dibangunin deh ngeliat muka eke yg innocent plus melas. Nah biar keliatan melas ini ada resepnya lho buibu.. tampakkan kecapek'an kita. Tampakkan wajah berminyak tak terawat kita, tampakkan ke-tidak-giras-an kita *bahasa apa ini!*. Ini buat meyakinkan mereka-mereka yg pro 'Gak Boleh Bobo Siang'.

Back to my story. Jadinya gitu. Kalo siang si bayik kan pasti bobo'nya nih. Rumah pada sante. Mommy yg lagi leha-leha depan tipi, pasti bakal ketiduran dalam hitungan detik. Bener aja. Eke yg duduk di kursi panjang depan tipi langsung sante mejemin mata pulak. Aaah indahnya dunia.. :D
Nah enak banget, situ semua merem.. eke sendiri yg sedang dalam masa recovery gak boleh bobo.

5. Being judged. Ini juga yg bikin super pusing. Banyak tamu yg dateng. Sodara, temen, tetangga. Dan mereka para generasi senior somehow love judging what I'm doing. Jangan gini, jangan gitu. Ini salah, itu salah. Kudu gini, kudu gitu. Kaki kudu lurus, gak boleh nekuk, gak boleh bungkuk. Bayi nangis terus, tanda eke gak bisa meng-handle dengan baik. Ini kadang-kadang bikin saya nangis sendiri. Pernah ngerasa jadi ibu yg super gak berguna karena judgement yg bikin telinga panas. Sering pulak! Nangis di pojokan kamar, sambil meratapi nasib. 'Oooh se-tidak berguna inikah diriku sebagai ibu?'. Fiuuh, as time flies, sekarang-sekarang baru nyadar kalo waktu itu mungkin saya yg terlalu sensitif ya. Soalnya, kalo sekarang di judge kaya' gitu mah gak bakal mempan. Hahaha, cuek aja dah!

6. Bayi masih suka kebangun malam. Bayi belom bisa tidur lama. Yup, this is what every mom experiences I guess. Semua bayi yang baru lahir, pasti masih suka kebangun malam hari. Kebayang kan yaaa, kita yg baru lahiran, badan masih capek-capek, lemes semua musti bangun 3 jam sekali demi nenenin dan nidurin bayi. Nah, gimana kelelahan ini mau ilang? Yg ada, walopun bayi nangis, pingin tetep merem aja. Hehehe, untung ada my mom yg siap nggendong Tabina kapanpun dia mulai Oeek. Tentunya setelah nenen ibunya dulu dong. :)

7. Gak boleh kemana-mana selama sebelum selapan. Alias terkurung sendiri di rumah. Nah, yang satu ini juga cukup bikin stress. Kita yg dalam keadaan totally exhausted ini gak boleh kemana-mana sebelum selapan. Padahal kita butuh banget refreshing yaaa.. hiks.

Itu baru segelintir dari semua alasan yg bikin para mommies baby blues ya. Tapi 7 di atas adalah yg utama *hallah.

Dan yang terjadi adalah.. seriiing sekali saya nangis di sebelah bayik yg lagi  tidur mendengkur, ato sambil nenenin, dalam hati meratap "Ya Allaaah, sesulit ini kah jadi ibu? seberat ini kah?" dan ratapan-ratapan anak tiri sejenisnya.

Setelah selapan, apa yg terjadi sodara-sodara? Gembira ria, cerah ceria! all misery has been gone :) dan syukur Alhamdulillah saya punya suami juara! yg siap menggantikan kerjaan saya, apa saja, kapan saja, dimana saja, ngapain aja. Siap gendong Tabina keliling rumah, ketika emaknya lagi super lelah. Suamiku nomer 1.

Nah kalo bayiknya se lucu ini sih sapa yg nolak yaaa. Tabina, 5 mo
Yasud, next I'll be posting about ASIP, MPASI, Breastpumps review, ASI Booster review.. mmm apalagi ya?

NB: postingan ini bukan ditujukan untuk menciutkan nyali para bumil, para calon pengantin, ato pengantin baru yg berencana mau punya anak dalam waktu dekat. Cuma mau share pengalaman eke ajah selama baby blues - menanti masa selapanan.
»»  Read the entire post...