Bukan pertama kalinya, aku menulis sajak untuk kamu
Mungkin, sudah ratusan rangkaian kata yang aku kirim khusus buat kamu
menuaskan apa yang aku rasakan
Tiap kamu turun untuk pertama kali di sepanjang tahun,
bau tanah basah menyeruak
dan sekeping memoriku menyerbak
Sekeping semangatku berbunga
Entah kenapa
Aku hanya ingin memandangimu turun satu persatu
sambil melamun
sambil memikirkan entah apa
Memandangimu sambil tersenyum
memandangimu sembari mengangkat kembali semua memori yang sudah aku jalani bersamamu
sembari mengingat kembali ketika aku berjalan tanpa peduli basah karenamu
Aku ingat betapa dulu aku selalu menunggumu turun, mengguyurku
Dan aku berlari lari sambil tertawa
Aku memandang ke atas dan membiarkan wajahku terbasuh kamu
Aku bergandengan dengan mereka, berlari menyusuri tanah lapang hingga kamu berhenti turun
Lalu aku dan mereka pulang
menunggumu muncul kembali entah kapan
Setiap kali kamu turun lagi
Aku kembali tersenyum dan bersiap menjemputmu
Menemanimu menyapa rerumputan bersama sejuta kenangan
Dan aku membaca semua memori yang ingin aku lihat
Aku tersenyum menyaksikan setiap keping kenangan yang ingin aku saksikan
Aku menyaksikan masa kecilku, keluargaku, semuanya
Hingga kini aku masih menunggumu yang belum muncul
Hujan...
No comments:
Post a Comment
Please kindly share your comments.. :)