May 11, 2016

Inilah Yang Ada Di Pikiran Para Pemilik Bisnis/Start-Up Baru.

Pic taken from: http://www.contactvirginmedia.com/virgin-media-business/
Ya, saya sendiri memerlukan setidaknya 2 tahun untuk mengumpulkan keberanian dan semangat hingga akhirnya mempersembahkan DeeKata ke hadapan anda. Mengapa perlu waktu selama itu? Bukankah jika kita memiliki bisnis, kita hanya tinggal mempromosikannya, dan beres?

Not that easy! Banyak sekali ketakutan-ketakutan yang berkecamuk dalam pikiran saya. Website sudah dibuat di akhir 2013, project copywriting dan design sudah mulai dikerjakan dari tahun 2009, namun sampai 2015 nyatanya tak menggerakkan jemari saya untuk membagikan informasi pada khalayak bahwa DeeKata sudah sangat siap memberikan layanan terbaik di bidang copywriting dan design. Masih tersisa keraguan untuk mempromosikan bisnis ini.

Apa saja ketakutan saya? Mungkin ini juga ada pada list ketakutan anda ketika mau memperkenalkan bisnis anda ke ranah publik...

1. Takut Akan Persaingan.
Banyak teman dan kenalan yang menguasai atau membuka bisnis di bidang serupa. Banyak yang lebih senior daripada saya. Lalu, berani-beraninya saya dengan ilmu 'cetek' mendirikan bisnis di bidang ini? Bagaimana kalau saya kalah dalam persaingan ini?Bagaimana kalau saya punya 'bad luck'?

Ini cukup menggerogoti pikiran, hingga akhirnya saya diam tidak bergerak dengan website yang kurang lebih berusia 2 tahun ini.

2. Takut ditertawakan/dibully.
Yes, instead of thinking that I will inspire, I tend to think that everyone will bully. Saya sering membayangkan kalau orang-orang yang lebih senior atau bahkan orang-orang yang tidak menguasai bidang ini akan menertawakan saya karena usaha ini.

Inilah kalau terlalu mendahulukan pikiran negatif. Belum apa-apa sudah keok duluan. Daripada berpikir seperti ini, bagaimana kalau mindsetnya yang dibalik? Bagaimana kalau nantinya banyak yang kagum, terinspirasi, termotivasi, menyanjung, memberikan banyak project dan saya kewalahan? Bagaimana?

3. Ragu akan kemampuan/kompetensi diri.
Ini juga salah satu yang membuat saya kian ragu untuk segera melepas www.deekata.com ke khalayak. Saya ragu akan kemampuan diri, takut tidak mampu memberikan karya terbaik untuk klien. Walaupun sudah ditempa pendidikan di jenjang Perguruan Tinggi selama 4 tahun dan bekerja sebagai copywriter sejak 2008, toh nyatanya masih ada keraguan dalam diri untuk membuktikan bahwa saya layak.

Padahal, kalau dipikir kembali secara matang, apa yang perlu saya takutkan? Kalaupun banyak pesaing, mau apa? Kalaupun orang lain yang tidak menguasai bidang ini mentertawakan atau mem-bully, mau apa? Tidak menguasai bidang ini malah mem-bully? Bukannya saya yang harus tertawa? hahaha.

Dan apa yang mesti saya ragukan dari kemampuan saya setelah ditempa selama bertahun-tahun dengan pengalaman dan perjalanan panjang? Sampai kapan akan ragu? Toh mereka-mereka PD aja mendirikan dan mempromosikan bisnisnya, hingga akhirnya sukses.

Akhirnya, kembali lagi pada prinsip "Kalau Tidak Sekarang, Kapan Lagi??" Mau nunggu sampai lebaran Monyet?

Dan kembali juga pada ungkapan "Rizki ada di tangan Tuhan". Tuhan telah membagi rizki untuk masing-masing umatnya yang mau berusaha. Jadi, kenapa mesti takut? Kenapa mesti ragu? Lakukan! Just go! :)

1 hal yang kadang tidak disadari para pemilliki bisnis baru: Semua butuh proses. Kita menebar benih di sawah hari ini, panennya tentu BUKAN BESOK. Perlu waktu beberapa bulan hingga akhirnya padi menguning, dan kita memetik hasilnya.

Sama halnya dengan bisnis. Kita menyebar brosur, mempromosikan bisnis kita, membagikan website kita di media sosial hari ini. Namun bulan berikutnya masih sepi. Jangan nangis! Jangan bunuh diri. Semua butuh proses. Ada perjalanan yang harus kita tempuh, cukup panjang, bahkan bisa jadi sangat panjang. Ada hal-hal yang harus kita bayar demi membeli kesuksesan kita di kemudian hari. Bisa jadi perjalanan kita menuju kesuksesan sangat pendek. Baru promo, project udah bejibun. Yes, we never know.

Yang kita perlukan adalah percaya, terus melakukan yang terbaik, jangan pernah menyerah, dan berdoa. Ahh, satu lagi... jangan sampai lupa beramal yaaa :)

So people, apa lagi ketakutan-ketakutan yang muncul ketika anda akan memperkenalkan bisnis baru anda ke khalayak? Anda mau menambahkan?
»»  Read the entire post...

December 10, 2015

Kelas Inspirasi Mojokerto 2: The Awe-Inspiring Experience To Remember

"Ada rasa penasaran yang sulit diungkapkan. Anda nggak akan tahu rasa itu sebelum anda mencobanya sendiri. Sekali ikut, pasti tahun depan pingin ikut lagi."

 

Itu kata salah satu teman se-rombel (rombongan belajar) pada evaluasi kegiatan mengajar di Kelas Inspirasi Mojokerto 2, 9 Nopember lalu. Pun kata teman-teman yang lain, Kelas Inspirasi itu bagai candu.

Waktu itu saya bergumam dalam hati "Masa sih?", karena yang saya rasakan capek setelah mengajar dari pagi mruput di Kelas Inspirasi Mojokerto 2. Nggak bisa dipungkiri sih, ada rasa senang, bahagia karena bisa berbagi dengan adik-adik yang mungkin sekolahnya nggak sebagus sekolah kita dulu, yang lokasinya ada di pinggiran atau daerah yang sulit dijangkau. Ada rasa haru menyeruak ketika saya bisa membantu menggenggam cita-cita mereka, agar mereka gak menyerah begitu saja untuk mengejar mimpinya. Dan akhirnya sadar kalau profesi guru SD itu capeknya luar biasa, salut untuk para guru SD! :)

Kelas Inspirasi adalah gerakan mengajar sehari bagi para profesional untuk berbagi ilmu tentang profesi masing-masing inspirator. Ada yang berprofesi sebagai dokter gigi, fotografer, wartawan, penari, analis, auditor, koki dan masih banyak lagi. Saya sendiri kali ini memperkenalkan profesi Penerjemah atau Translator.

Ehem, yang ingin bergabung di Kelas Inspirasi Mojokerto, bisa klik link ini yaaa... Atau yang ingin tahu, Kelas Inspirasi itu gerakan seperti apa, bisa klik link ini.

Udah berapa tahun nggak upacara bendera hayo?
Ini pertama kalinya bagi saya berpartisipasi di Kelas Inspirasi Mojokerto. Saya kebagian mengajar di SDN Suru, Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto yang punya sekitar 75 murid dari kelas 1 hingga 6. Pertama menjejakkan kaki di area SDN Suru rasanya campur aduk. Ada haru, nervous dan senang tentunya. Pertama kali yang terlintas dalam hati: "Aduh, ada upacara bendera. Mana udah udah lupa caranya lagi..." :D

Saya kebagian mengajar kelas 4 di jam pertama, kelas 3 di jam ke 2, dan kelas 2 + kelas 1 (digabung) di jam terakhir. And you know what? Mengajar kelas 2 dan 1 - umur yang notabene masih masa peralihan dari TK ke SD, plus mengajar di jam bodoh (jam terakhir, jam ngantuk-ngantuknya dan capek-capeknya) itu sangat tidak mudah. Cukup bikin pusing dan suara serak. 



Nah itu dia, suasana yang kurang kondusif karena jam terakhir (mereka udah pada teriak "buuuu laperr" -asal nggak baper yaa :P atau "buuu pulang") bikin lumayan puyeng. Ya sudahlah, akhirnya kelas saya isi dengan MENDONGENG dan BERNYANYI sambil selonjoran. Kece kaan? Lebih enak lagi kalau ada guling sama bantal sih :)

Syukurlah Bu Tari bawa boneka dan suka nyanyi *apalagi kalau ada mic :P

Dan yang bikin ngakak adalah, untuk menarik perhatian mereka, selalu saya awali dengan kalimat tanya sambil teriak:
"Siapa yang mau denger cerita Toby sama Anya??" oke, sampai di sini pertanyaan masih normal. Cerita Toby dari Amerika yang nyasar ke Dawar dan ketemu Anya. Bersambung.

"Siapa yang mau denger cerita Toby sama Anya pergi beli buah ke pasaaaar??" Ini mulai rada ngaco. Niatnya mau ngenalin nama buah dalam bahasa Inggris. Tapi kok kedengerannya kaya dongeng nggak mutu ya? hahaha. Bersambung.

"Siapa yang mau denger cerita Toby sama Anya pergi ke Kebun Binatang??" Ini juga rada ngaco. Niatnya mau ngenalin nama hewan dalam bahasa Inggris. Tamat.

Ya, cerita Toby dan Anya sudah tamat. Mereka capek jalan-jalan. Trus?
"Siapa yang pernah ke kebun binatang?"
"Di kebun binatang ketemu binatang apa saja?"
"Siapa yang pernah ketemu harimau?"
Pertanyaan macam apa ini?? Ini saking frustasinya saya, materi banyak yg ingin disampaikan tapi demi menjaga mood bocah-bocah polos ini, akhirnya harus dienggokkan menjadi lebih menarik bagi anak-anak. 

Mereka dengan suka rela minta dihukum nyanyi :)
Dan 15 menit terakhir diisi dengan MENYANYI. Sama! Ini juga saking bingungnya saya karena sebagian siswa sudah lari-lari keliling kelas. Suara udah serak, 80% anak-anak masih mendengarkan, 20% udah berlarian nggak beraturan. Bikin gurunya keki :D.

Ngeliat antusisasme mereka, pala puyeng ilang deh.
Tapi, antusiasme mereka, binar mata penuh semangat dan gelak tawa khas anak-anak itu yang paling JUARA! Seneng banget ketika ternyata mereka antusias dengan materi yang kita sampaikan. Plus, pihak sekolah yang sangat-sangat hangat dan ramah menerima kami. Ahh, Jadi pingin ikutan lagi kan?

Anyway, sedikit hal menyedihkan sekaligus mengharukan *pingin nangis ini.
Ketika saya bertanya pada siswa kelas 3:
Saya: "Cita-citanya mau jadi apa?"
A: "Dokter gigi buuu"
Saya:"Baguuus"

Saya: "Kalau kamu, cita-citanya mau jadi apa?"
B: "Dokter gigi bu"
Saya: "Baguuss.. satu kelas mau jadi dokter gigi ini ya? Baguuus"
Dalam hati bergumam: ini pasti habis diajar sama bu dokter gigi, makanya satu kelas cita-citanya mau jadi dokter gigi.

Cita-citamu apa nak?
Menjelang akhir kegiatan, ketika menulis nama dan cita-cita di belakang pin untuk siswa.
Saya: "Cita-citanya mau jadi apa?"
C: "Foto bu.."
Saya: "Fotografer maksudnya?"
C: "Iya bu.."

Saya: "Cita-citanya mau jadi apa?"
D: "Fotograper bu.."

Saya: "Cita-citanya mau jadi apa?"
E: "Potograper bu.."
*Keselek bolpen.
Oke, ini pasti habis diajar sama Fotografer.

Trus, kok nggak ada yang pingin jadi Translator kaya saya? Huhuhu. Lalu saya dianggap aphhaaa?? *nangis geru-geru.


***
 

Well, memang ada rasa penasaran yang entah apa itu. Ingin mengulang kembali keceriaan, melihat kembali senyum mereka, menyaksikan Jerry yang dengan polosnya menggosok gigi gigisnya, atau Raffa yang 'aktif'nya minta ampun, alias nggak bisa diem, dan nyaris  nggak  mau mendengarkan kita para inspirator - kecuali jika disisipkan sedikit ancaman "Yang nggak mau duduk, nanti gak dapet susu..." seperti itu kami berseru.

Tahun depan, akan ketemu Jerry-Jerry dan Raffa-Raffa yang lain; pengalaman yang lebih seru, dan mungkin perjalanan yang lebih menantang? Who knows? :)

Jadi gimana? tahun depan ikut lagi?
Kali ini saya jawab dengan lantang "Mau banget!"
Dan saya janji, akan lebih well-prepared tahun depan. Pengakuan dosa: Saya kurang mempersiapkan materi dan media karena jadwal yang lumayan full, kejar-kejaran dengan deadline kerjaan... hehe *alasan memang ada aja ya*.


***
It was an awe-inspiring experience to remember :")
Terimakasih untuk Kepala Sekolah, Rekan Guru, Staff, siswa-siswi SDN Suru Dawar Blandong - Kab. Mojokerto, teman-teman inspirator, fasilitator dan dokumentator Rombel 8. Kalian mengispirasi saya. Kalian Luar Biasssaaaaa!!

***
»»  Read the entire post...

August 25, 2015

Passion: Hobi yang Bikin Kaya.

Siapa sih yang nggak ingin bekerja sesuai bidang yang dicintainya, bidang yang menjadi passionnya? Serasa nggak bekerja, karena kita melakukan apa yang menjadi hobi kita. Bonusnya, berupa deretan angka yang disebut rupiah. Wow!

Tentu beda rasanya jika kita bekerja di bidang yang bukan passion kita. Setiap mulai bekerja, rasanya seperti robot yang secara otomatis akan melakukan tugas A, B kemudian C, dst. Kadang dihinggapi malas pergi kerja, atau ada perasaan terpaksa melakukan pekerjaan itu. Ujung-ujungnya mengeluh berkepanjangan. Alih-alih merasa senang dan antusias, kita justru merasa loyo dan enggan. Betul tidak? *ala Aa Gym*

Nah, anda termasuk golongan yang mana?
Jangan sampai anda termasuk golongan yang kedua. Golongan yang merasa terpaksa melakukan suatu pekerjaan tanpa semangat. Banyak ngeluh, miskin karya.

Apa Pentingnya Passion Dalam Bekerja?

Passion adalah rasa cinta, keinginan besar atau nafsu yang besar akan sesuatu. Menemukan passion untuk dijadikan bidang pekerjaan sangatlah penting. Kenapa? Orang yang bekerja dengan passion, tidak mengenal kata lelah. Ia mengerahkan seluruh kemampuannya dan all out dalam melakukan pekerjaannya.

Mengobarkan Semangat
Passion menumbuhkan semangat kita dalam bekerja. Passion memberikan energi tanpa batas, sehingga kita seakan tak ingin berhenti melakukan pekerjaan, tanpa beban.

Nggak Pernah Miskin Ide
Dengan semangat yang membara, tentu ide-ide brilian bermunculan. Ya, passion akan membuat kita tidak kehabisan ide. Dan effortlessly, ide-ide berlompatan dengan sendirinya.

Passion Makes You Stronger
Passion membuat kita pantang menyerah. Apapun rintangan yang datang, akan kita anggap sebagai tantangan dan kian membuat kita kuat. Kreatifitaspun semakin terasah.

Fokus Dalam Bekerja
Ketika kita melakukan pekerjaan dengan hati, maka kita akan menjadi lebih fokus dalam bekerja. Hasilnya tentu saja lebih maksimal.

Hobi yang Bikin Kaya

Dengan passion, kita akan melakukan pekerjaan tersebut dengan senang hati dan ikhlas. Tanpa perasaan terbebani sedikitpun. Kita akan sangat menikmati setiap proses yang ada, sampai-sampai nggak terasa kalau kita sedang bekerja. Dengan kata lain, inilah hobi yang bikin kaya. Ya, karena kita hanya melakukan apapun yang menjadi hobi kita dengan tulus dan ikhlas, tapi fulus mengalir deras.


Tentu ini hanya untuk orang yang sadar akan passionnya. Nah kalau belum menyadari passion kita apa, bagaimana? Gali lagi! Gali potensi anda, eksplorasi kembali apa yang menjadi minat anda.
Jadi, bekerjalah sesuai bidang yang anda cintai, sesuai PASSION anda.

Published also on DeeKata
»»  Read the entire post...

August 18, 2015

MC-ing Mechanic Gathering PT Kharisma Suma Jaya Sakti

This event was one of the best I’ve ever had.


Held on Wednesday, August 12th 2015 at Rumah Makan Jimbaran Mojokerto, this was a mechanic gathering of PT Kharisma Suma Jaya Sakti Surabaya – one of tire distributor in East Java.

Apa yang bikin saya bilang ini adalah salah satu event terbaik?
•    Panitia dari perusahaannya warm banget. Ramah, dan menganggap saya bagian dari mereka. Jadi tanpa canggung saya bisa memandu acara dengan lancar dengan bantuan mereka tentunya.
•    Pihak RM Jimbaran juga warm dan friendly banget. Begitu saya datang, salah satu waitress menawari minuman pada kami (saya, singer dan pihak electone). Pas pulang dibawain sekotak makanan berat pula. Thanks a bunch :)
•    Audience keren banget. Antusias dan berhasil men-deliver semangat  ke saya... walaupun antusiasnya karena ada undian doorprize ya, hehehe :)
•    Sebagai tambahan, mbak singernya juga sangat friendly :)
Thanks for a great moment guys.

Luv yaa :)
First time applying bulky false lashes. It felt.. mm annoying :D

Event: Mechanic Gathering PT Kharisma Suma Jaya Sakti.
Place: RM Jimbaran Mojokerto.
Date: 12th of August 2015
Time: 7pm – 9.30pm.
Outfit: Mosu Mosu.

***
»»  Read the entire post...

March 05, 2015

MC-ing New Year's Eve at Kedai JM Mojokerto

well niatnya pingin sedikit gothic look dengan pakai hitam. Tapi tetep aja syariah gitu ya hehe


This was when I was MC-ing the New year's Eve at Kedai JM Mojokerto. Never been in this cafe once, since this cafe is quite new one in this town. Next I'll be reviewing the cafe yah.

Ngemsi event tahun baru di kedai JM ini bener bener bener, the most nothing-to-do event I've ever been in. Haha, iya literally nothing to do. Jika di event2 sebelumnya, rundown sudah siap H-1, kita tau harus apa dan apa, setelah ini apa setelah itu apa. Nah event ini sangaat beda.

Dateng jam 19.00 malem. Schedule, acara mulai jam 20.00. Ternyata jam 20.00 para pemain band belom lengkap. ada 2 band yg mengisi acara, band pembuka belom dateng. Jadilah guest star-nya yg check sound beberapa lagu.

Saya? duduk duduk aja sambil menyesap secangkir kopi dan martabak mie yg sudah siang hangat di meja.

Jam 9, band pembuka - call them Parameter band - yang masih muda muda itu baru dateng karena baru selesai mengisi acara di tempat lain. Jadilah acara baru mulai jam 9, itupun tanpa opening dari MC. Band pembuka begitu datang langsung pasang alat musik dan main. Sampai jam 21.45, mba MC [baca: saya] baru opening. Hahaha

Jam 23.00 ganti band, baru on stage lagi.. itu pun mungkin hanya semenit di panggung. Sampai akhirnya menjelang pergantian tahun, firework was ready to start, I was counting down, and there I was... touching the first second of 2015.

Selanjutnya tumpeng diangkat di depan stage, dan makan makaaan deh. And here was the event ended :). All in all, the event was great. I love people, I love the music, the musician, the hospitality and the fee of course :P.

Well, due to my hobby to visit cafes in Mojokerto, I think it would be great if I review some cafes I've ever been to in Mojokerto, including this kedai JM. Tapi next lah ya, setelah kerjaan agak longgar. Hihihi deadline ketat sampai akhir bulan inih sayaaah.

Luv Luv <3

Event: New Year's Eve.
Place: Kedai JM Mojokerto.
Date: 1st of January 2015
Time: 7pm – 12 am.
Outfit: Mosu Mosu.
»»  Read the entire post...

December 30, 2014

Before New Year

Heihooo

It's been a very long time not to write anything here.

How do I do today? well, everything's great. I'm a lot happier with everything I do now.
Hey, haven't I told u that I have resigned from my previous job. Hahaha, I didn't even tell u yet that I have been listed as an import staff in one of the biggest shoes company in my town? I am now a full-time self employed worker, and a full-time mom :)


Being self employed as a copywriter, translator and a voice talent on www.deekata.com [hey, I'm the founder and owner].

Also selling those fashion things on Mosu Mosu Id (haven't made any web for this yet). You can check it's fb: Mosu Mosu Id, Instagram: @mosumosuid. Also MC-ing as another side job.

A loooott happier whenever I can still work, earn some money (I got a looot bigger than a-month-salary) while staying beside Tabina every time. Okay I won't tell you about it longer now.. perhaps on my next post.

I just wanna say Happy New Year
Welcome 2015.
Hope everything will be better, blissful, and we'll be a lot stronger than ever.
Amin Allahumma amiin..


Thanks Allah for everything u've given us on 2014. 
2015 should be brighter. The year of struggle ;)
»»  Read the entire post...

September 07, 2014

Untuk Jasmine

Untuk Jasmine
Malam ini saya menjenguk saudara sepupu - si Veni - yang lagi sakit. Sambil bawa Tabina bermain-main di halaman rumahnya, si Ega (adik Veni) datang menggendong batita cantik, seusia Tabina mungkin, atau lebih tua.

Jasmine namanya.. yap! namanya secantik wajahnya. Cantiknya seperti anak selebritis, putih, hidungnya lebih mancung dari Tabina, bibirnya tipis nan mungil, senyum tersungging di wajahnya yang ceria, dua mata bulat membuatnya semakin menawan. *eh tetiba kok rada mellow eke??. Entah kenapa* Pertama kali bertemu, ia sudah memanah hati saya. Dengan cerewetnya, ia menggodai Tabina "adeeek cilukbaaa, adeeek cilukbaaaa" sembari membuka dua telapak tangan yang ia tutupkan di depan matanya.

Dalam hati saya nih ya.. "Nih anak cantik cantik kok gak terawat ya? Ibunya gimana nih?". Gimana saya gak berpikir demikian, daripada terlihat seperti batita yg terawat, cantik dan wangi, saya melihat mukanya coreng moreng karena spidol. Mukanya dicoret-coret bak kucing, iya.. kucing. Di pipi kanan kirinya ada masing-masing 3 kumis, di dahinya ada beberapa coretan, di janggutnya juga. I just wonder who the hell did this to you honey? If this happened to Tabina, I won't let the doer stay alive *hallah lebay*. Kakinya kotor bernoda tanah. Iya, dia sepertinya beraktivitas seharian di luar rumah tanpa alas kaki. Celana pendek yg ia pakai bolong-bolong. Kaos putihnya sedikit lusuh. Duh naaakkk ibumu mana sih? Kok kamu dibiarin kaya gini.. :( *sakit hati ini melihatnya*

Belum selesai saya berantem sama suara hati, si Ega nyeletuk "Awas mbak, Tabina jangan dideket-deketin Jasmine. Ini tukang gigit. Anak cul-cul-an dia". You know wht the meaning with 'anak cul-cul-an is?'.. well, dalam konteks  ini, anak cul-cul-an means, gak ada yg ngerawat, gak ada yg ngurusin, gak keurus. Saya melihat dua binar matanya yang masih bercanda-canda dengan Tabina dengan tatapan nanar. Oalaah nduuk nduuk, malangnya nasibmu. Nyesek!

Sejurus kemudian saya mendengar banyak cerita dari dalam rumah tentang si kecil Jasmine. Ibunya, yg notabene anak tunggal nan cantik rupawan dari keluarga kaya di Surabaya - menikah dengan ayah jasmine yg orang Mojokerto dalam kondisi hamil duluan. Entah itu benih ayah Jasmine atau orang lain.. yang pasti sejak mereka menikah, gak pernah mereka tinggal bareng. Ya.. tinggal nunggu si baby keluar untuk kemudian berpisah alias divorce. Mmm, mirip mirip cerita sinetron ye.. :D. Setelah Jasmine lahir, keduanya bercerai, kabarnya si ayah gak tahan dengan perilaku istrinya yg "bitchy". To make it short, Ibunya kembali ke Surabaya, bekerja sbg pramugari, Jasmine ditinggal di sini, ayahnya nikah lagi - dan Jadilah Jasmine tinggal dengan neneknya. Si Ibu hampir gak pernah mengunjungi anaknya lagi, dan si ayah sudah sibuk dengan keluarga barunya. Jasmiiine.. I heart you nduk, Allah wrote this life story for you to make you stronger than anyone else. Pingin nangis rasanya denger cerita tentang Jasmine. Yg saya herankan adalah, kok yaaaa ada yg ibu yg tega ninggal anaknya seperti ini. Dimana naluri keibuannya? Bagaimana nanti ia ingin dikenang oleh Jasmine, putri kecilnya ini?

Dalan hati yang sangat nyesek, saya bertarung dengan naluri yg penuh dengan perntanyaan.

"Jasmine..
Bagaimana nanti kamu akan mengenang Ibumu? Akan sebagai apa kamu mengenangnya? Sebagai sosok yg baikkah? burukkah? aaah, atau bahkan kamu sudah lupa kalau mempunyai seorang ibu? atau kamu masih ingat bagaimana ia merawatmu di hari-hari awalmu di dunia? Masih ingat dengan wajahnya? Bahkan sekecil ini kamu sudah kehilangannya.. bukan! bukan kehilangannya karena kematian. Tapi kehilangannya karena ia yg menginginkannya... Ia bisa saja terus bersamamu setiap saat, ia bisa saja menyeka air matamu ketika km sangat lapar dan ingin menyusu, ia bisa saja memeluk dan menimangmu hingga tertidur. JIKA IA MAU. Tapi ia memutuskan untuk tidak...

Aku hanya 'sakit' melihatmu seperti ini nak. Aku sakit dan malu sebagai seorang wanita yg sama seperti ibumu, memiliki anak perempuan seusiamu dan meninggalkanmu sendiri, mengacuhkan eksistensimu. Jasmine, bagaimana nanti kamu akan bertanya pada nenek tentang Ibumu? apakah nanti kamu akan bertanya 'Nek, ibuku dimana?', atau apa yg akan kamu lakukan ketika teman-temanmu bertanya tentang keberadaan ibumu? atau irikah kamu ketika melihat teman-temanmu bersama ibunya, sedangkan kamu tidak?

Jasmine..
Bagaimanapu Ibumu, kenanglah ia sebagai ibu yang baik. Ibu yang membawamu selama 9 bulan di perutnya. Wanita yg merasakan pahit manis, senang dan sedih ketika kamu di rahimnya. Wanita yang berjuang separuh jiwanya untuk melahirkanmu. Bagaimanapun sakitnya kamu ditinggalkan, bagaimanapun sakitnya kamu ketika membutuhkan peluknya dan ia tiada. Betapa terlukanya kamu ketika ia tak pernah ada di sampingmu hingga kamu tumbuh dewasa, betapa terlukanya kamu ketika tahu ia mengingkari keberadaanmu, menganggapmu tiada. Kenanglah ia sebagai ibu yg baik...

1 hal lagi Jasmine..
Apa ia tidak merindukanmu? Sama sekali?"

---
Kalau saya sih pinginnya bisa kaya gini terus sampai tua.. meluk Tabina terus sampai maut memisahkan :)

Ketika menulis ini,
Dua alis saya kian menegang, membentuk garis lurus yang saling bersinggungan. Dan pikiran yang melayang layang tak bisa dibendung tentang Jasmine.

Ya sudahlah, mari kita belajar dari Jasmine. Makhluk kecil yang tak berdosa itu. Semoga Allah selalu memberinya berkah, memberinya jalan yg baik, memberinya kelapangan hati, keikhlasan dan lautan sabar yg super dalam... amiin YRA.

Semoga kelak saya bisa membangun tempat berteduh dan memberikan kasih sayang untuk Jasmine Jasmine yg lain. Amiiin

Have a great Monday anyone..

Mau bobo dulu :)



»»  Read the entire post...